top of page

Hadapi Trump, Posisi Dubes RI untuk AS Harus Senior dan Profesional

  • Writer: synergy policies
    synergy policies
  • Apr 8
  • 1 min read

8 April 2025



Di tengah usaha Indonesia yang ingin menegosiasi AS terkait tarif dagang 32% yang dikenakan Presiden Donald Trump, posisi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat hampir 2 tahun kosong.


Terakhir posisi itu diisi oleh Rosan Roeslani yang kini menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi. Posisi itu kemudian kosong ketika Presiden ke-7 Jokowi menunjuk Rosan menjadi Wamen BUMN pada 2023.


Kosongnya posisi duta besar Indonesia untuk AS menimbulkan pertanyaan: bagaimana bisa Indonesia bernegosiasi dengan Trump? Pengamat hubungan internasional sekaligus pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja, menilai kekosongan posisi duta besar yang lama membuat Indonesia tertinggal.


"Dengan kekosongan yang sedemikian lama, Indonesia boleh dikatakan tertinggal dalam informasi, kontak, dan jejaring yang pro pada Indonesia dari pihak AS dibandingkan negara-negara lain yang rutin punya dubes di AS," kata Dinna saat dihubungi kumparan, Selasa (8/4).


Apalagi, Dinna menyoroti posisi dubes di bawah pemerintahan Jokowi 'turun derajat' karena menugaskan dubes sebagai marketer penjual produk Indonesia. Selain Rosan Roeslani, Jokowi sempat menunjuk Muhammad Lutfi sebagai Dubes RI untuk AS.


Baca lebih lengkap: Kumparan. 2025. Hadapi Trump, Posisi Dubes RI untuk AS Harus Senior dan Profesional. Kumparan. 8 April 2025.

Comentarios


bottom of page